Mengapa Bank Indonesia Perlu Mempertahankan Suku Bunga? Oleh: Subroto, (Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga, Kemenpora ) A. Pembuka Pada akhir tahun 2021 Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga kebijakan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen. Suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen. Bahkan hingga tahun depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut melalui berbagai langkah. Langkah tersebut sebagai penegasan bahwa arah bauran kebijakan BI pada tahun 2022 sebagaimana disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 tanggal 24 November 2021. Menurut Perry, kebijakan moneter tahun 2022 akan lebih diarahkan untuk menjaga stabilitas, sementara kebijakan ...
Postingan populer dari blog ini
Terkaget-kaget Saat Mengurus STNK di Kantor SAMSAT DKI Jakarta Timur?
Sebuah Pengalaman : Terkaget-kaget Saat Mengurus STNK di Kantor SAMSAT DKI Jakarta Timur? Beberapa minggu lalu (awal Februari 2010), ketika saya pulang ke Bekasi dengan pola Abidin (Atas Biaya Dinas) berdasarkan undangan pihak Biro Renwas BPKP Pusat terkait dengan Program RKT tahun 2010. Walaupun tidak menghasilkan komitmen apapun (ternyata pihak perwakilan BPKP hanya diminta masukkan berkaitan dengan program RKT dan Tapkin 2010 yang masih dalam proses ‘negosiasi’ dengan Rendal Pusat), namun kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk mengurus perpanjangan STNK mobil yang kebetulan sudah jatuh tempo. Tepat jam 9.00 sabtu pagi, saya berangkat menuju kantor SAMSAT DKI Jakarta Timur tempat pengurusan STNK mobil. Tak dinyana hari setengah libur pun (karena sebagian pegawai negeri libur sedangkan pegawai swasta tetap bekerja) kondisi jalan di Jakarta masih saja macet, akhirnya saya terlambat sampai ketempat tujuan. Sekitar jam 10.00 WIB saya tiba di kantor SAMSAT tersebut, saya disambut ol...
Mengapa Kita Kurang Bersyukur atas Remunerasi yang diterima?
Pendahuluan Suatu pagi terjadi pembicaraan serius antara dua orang sohib di kantin, Cak Mat menegur konconya Cak Dul “Walah,.... ono opo Cak Dul, bengi-bengi koq raimu nesu gitu?”. Cak Dul tidak bereaksi atas teguran sohibnya, dengan penasaran Cak Mat menegur lagi “ Ditakon koq meneng wae.., gak apik sikap sampeyan karo konco begitu!..”. Akhirnya Cak Dul pun menyahut “Bukan begitu Cak Mat, aku lagi kesel,.... nopo remunerasiku lebih kecil dari si Bejo”, dan lanjutnya lagi “ Padahal de’e satu angkatan pas masuk di BPKP..., beda bagian koq beda remunerasinya...”. Cak Mat pun terdiam bukan karena menyetujui atau menolak sikap konconya, tetapi dia sendiri bingung kenapa terjadi perbedaan seperti itu.
Komentar
Posting Komentar