Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Menerapkan Gaya Pemimpin Beresonansi (Resonance Leadership) Untuk Mendobrak Silo Manajamen Dalam Organisasi

  A.      Pengantar: Pernahkah anda melihat dalam suatu demo, terlihat sesorang yang dapat mempengaruhi barisan demo untuk mengikuti perintahnya?. Ada benarnya jika si pendemo yang ikut-ikutan mendapat uang saku atau bekal, namun apa benar mereka rela begitu saja untuk berpanas-panas ria?, Mereka dengan penuh semangat sanggup berjalan berkilo-kilo meter mengikuti sang pemimpin (walau si pemimpin berkendara)?. Jawaban anda sebagian benar karena pemimpin yang diikuti (bahkan secara fanatik) karena memiliki aura charisma. Tetapi sebenarnya buka kharisma saja yang dapat menggerakkan pengikutnya hingga begitu fanatik, ada kekuatan gerak yang mampu menggerakkan mereka yang lebih dikenal dengan daya resonansi. Resonansi merupakan daya getar sesuatu benda yang dapat menggetarkan benda lain disekitarnya. Daya resonansi selalu terjadi disekitar kita dan dapat kita lakukan walau kita tidak memiliki kharisma. Misalnya, ketika kita berada di dalam kelas mengikuti suatu diklat yang membosankan

Pentingnya Berpikir Kritis Sebagai Pemulihan Akal Sehat Dalam Mensikapi Informasi Di Media Sosial

  A.     PENDAHULUAN Berdasarkan data Statista bahwa Indonesia merupakan salah satu di antara jajaran negara pengguna internet yang berada di urutan kelima negara dengan penggunan internet terbanyak di dunia. Jumlah pengguna internet di Indonesia per-Maret 2019 mencapai 143, 26 juta jiwa. Angka itu terpaut tipis dari Brazil di urutan keempat dengan pengguna internet sebanyak 149, 06 juta jiwa. Sedangkan peringkat pertama negara pengguna internet diduduki China dengan 829 juta pengguna, lalu disusul India dengan 269 juta pengguna dan posisi ketiga Amerika Serikat dengan 292, 89 juta pengguna. Melihat ekosistem industri teknologi informasi dan komunikasi serta kebutuhan masyarakat terhadap internet yang tidak terelakkan, besar kemungkinan jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan riset dari lembaga  Wearesocial Hootsuite  yang dirilis Agustus 2019, penggunan media sosial di Indonesia menembus angka 150 juta jiwa atau setara dengan 56 persen dari total populasi. Jumlah terseb

Webinar "Risk Management in Public Sector: How to Build, Implement and A...

Webinar "Risk Management in Public Sector: How to Build, Implement and A...

Pengabaian Hak Pekerja Di Rumah (WFH) Akibat Dampak Penggunaan Teknologi Dalam Komunikasi Virtual

A. Semarak Dunia Virtual Ketika negeri ini diserang badai wabah Covid-19 yg memporak-porandakan berbagai segi kehidupan, secara perlahan beragam Antisipasi coba atasi kondisi, terutama dalam dunia komunikasi. Adanya Covid-19 memenjarakan kita dalam berinteraksi dan bersosialisasi selaku makhluk sosial. Oleh karenanya dengan adanya teknologi komunikasi melalui berbagai aplikasi, maka kehausan dahaga bersosialisasi mulai dapat terpenuhi. Semarak pertemuan virtual atau dunia maya mulai membanjiri dimana-mana. Berbagai bentuk pertemuan dan aktivitas bermunculan tetiba, mulai dari bentuk informal maupun forum resmi. Akan tetapi beragam informasi dan undangan mulai bertebaran centang perenang tak berketentuan. Rasanya terkungkung badan yang tak bisa bertemu muka, justru menjadi berkebalikan gegara media pertemuan virtual. Jam kerja yang dibatasi secara fisik malah tak berarti banyak waktu luang tuk berelaks diri. Media virtual justru menyita waktu, karena pertemuan virtual bisa di

Transparansi Versus Kerahasiaan Data Wabah Virus Covid-19

Artikel Ringan: Transparansi Versus Kerahasiaan Data (Perspektif Membaca Data Wabah Virus Covid-19 di Indonesia) A. Prolog Sebenarnya saya bukan ingin mbalelo atas aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terutama gencarnya peraturan larangan mudik dipenghujung bulan Ramadhan ini. Sementara itu, pemerintah juga menerbitkan aturan "relaksasi" yang membolehkan sesorang bepergian namun dengan persyaratan yang cukup ketat. Adanya pengumuman dari kantor pusat yang meminta saya untuk kembali ke Jakarta, berbekal Surat Keputusan (SK) rasanya sudah memenuhi syarat sebagai pengecualian, tentu saja saya harus direpotkan dengan syarat lainnya (test kesehatan covid-19) untuk bisa memperoleh tiket penerbangan. Berbekal nasehat dari pengalaman kawan sebelumnya, saya sudah persiapkan segalanya terutama memberi spare waktu lebih awal menuju bandara. Benar saja, saat di Bandara saya harus melewati beberapa pos area pemeriksaan yang cukup ketat dengan antrian yang cukup memakan

Burn Out: Kelelahan Fisik dan Mental Paramedis Menangani Wbah Virus COVID-19

A.    Pengantar Pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia sejak awal tahun hingga per tanggal 18 April 2020 telah menginfeksi 6.248 orang dan sembuh sebanyak 631 orang serta 535 orang meninggal dunia. Diantara yang meninggal, terdapat dokter dan paramedis yang tertular virus akibat merawat pasien di Rumah Sakit. Menurut Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Halik Malik per 5 April 2020 tercatat 18 orang dokter di Indonesia yang meninggal akibat positif terjangkit Covid-19, itu pun belum termasuk tenaga paramedis, atau mereka yang sedang dalam perawatan. Sungguh sangat miris, di saat serangan wabah virus Corona yang tiada habis-habisnya, dokter dan tenaga paramedis yang sangat terbatas dan diandalkan dalam menangani pasien, justru banyak yang berguguran. Menurut Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan Erlina Burhan, hal ini disebabkan jumlah pasien yang datang terkait virus semakin meningkat, sementara persediaan Alat Pengamanan Diri (APD) menipis da