Wisata Olahraga (Sport Tourism) sebagai Solusi Tingkat Imun Tubuh Sekaligus Bangkitkan Ekonomi Negeri
Sport Tourism Merupakan Solusi Bagi Kita Untuk Meningkatkan
Imunitas Tubuh dan Membangkitkan Perekonomian Bangsa
A.
Pengantar
Beberapa tahun terakhir mungkin
kita mengenal beberapa agenda kegiatan olahraga out door yang menjadi trend di
kalangan masyarakat, misalnya lomba bersepeda santai atau fun bike, jalan
santai bersama keluarga, atau lari dengan sitilah Ten-K (berjarak 10 kilometer),
dsb. Kegiatan olahraga out door yang berada di alam terbuka dikenal dengan
istilah Sport Tourism yakni olahraga yang dikombinasikan sekaligus
memperkenalkan atau promosi wisata disuatu negara atau daerah. Sebenarnya ada
dua jenis sport tourism yakni hard sport tourism dan soft sport tourism.
Hard sport tourism merupakan
kegiatan lomba resmi yang bersifat regular yang masuk dalam mata agenda lomba
yang diadakan seperti Sea games, World Cup, Asian games, dll. Sedangkan Soft
Sport tourism merupakan kegiatan olahraga wisata yang berkaitan dengan trend
atau gaya hidup pada sutau negara atau daerah, dimana tidak hanya atlit
olahraga tersebut, tetapi masyarakat umum dapat ikut serta dalam lomba tersebut
misalnya olahraga lari, bersepeda atau hiking, bahkan jenis olahraga yang
disukai merambah seperti diving, rafting atau surfing, dsb.
B.
Pengertian Pariwisata
Menurut informasi dari laman
situs UNWTO, terkait sport tourism dalam sektor pariwisata akan melibatkan
berbagai sektor usaha untuk menggeliatkan perekonomian suatu bangsa misalnya
pehotelan atau penginapan setempat, transportasi, kuliner, cendera mata atau
budaya yang bisa dijual (dipertontonkan), destinasi wisata maupun kegiatan
olahraga itu sendiri. Sedangkan menurut Elena Radicchi dari Universitas Florence,
Italia (1982) bahwa ada dua unsur penting sebagai identifikasi disebut kegiatan
pariwisata yakni: a) perpindahan sementara waktu menuju tujuan lain, selain
tempat tinggal atau tempat bekerja; dan b) kegiatan yang dilakukan orang-orang
selama berada didaerah tertentu dengan alasan apa pun. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengertian pariwisata adalah perpindahan orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya ke lokasi lainnya dengan berbagai tujuan misalnya menghabiskan waktu
luang atau liburan, budaya, Kesehatan, pekerjaan, olahraga, dsb.
C.
Dampak Positif Sport Tourism Bagi
Pekerkonomian Bangsa
Prinsip utama sport tourism
adalah memperkenalkan pariwisata suatu daerah mulai dari gunung, sawah, sungai
bahkan laut atau pesisir pantai. Beberapa agenda sport tourism yang terkenal di
Indonesia misalnya Tour de Singkarak, Tour de Ijen, Jogja Marathon, Bintan
Triathlon, dsb. Dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan sport tourism
sangatlah baik, menurut berita yang dilansir swa.co.id (10/8/2018) mendongkrak
sektor pariwisata di Indonesia dengan pertumbuhan 6% per tahun atau
menghasilkan pendaptan sebesar 600 milliar dollar per tahun.
Bahkan, menurut data organisasi
pariwisata dunia yakni United Nation World Tourism Organization (UNWTO) di
tahun 2015, kegiatan sport tourism mengambil porsi 25% dari pangsa industri
perjalanan dan pariwisata. Sebagai contoh saja, untuk kegiatan Mandiri Jogja
Marathon 2019 menarik minat masyarakat jogja sekitar bahkan 80% berasal dari
luar kota jogja. Kegiatan lomba tersebut diikuti sebanyak 7.500 peserta dengan
start lari dan finish dari candi prambanan dengan mengelilingi daerah kota
jogya.
D.
Pencanangan Pemerintah Atas Sport Tourism
Sebagai Kegiatan Kalender Nasional
Oleh karena itu sangatlah tepat
pada tahun lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam acara puncak Hari
Olahraga Nasional (Haornas) pada bulan September 2020 yang diadakan di Cibubur,
Jakarta mencanangkan tema besar adalah Sport Science, Sport Tourism dan Sport
Industri. Ketiga tema besar merupakan keseriusan pemerintah di bidang olahraga
sesuai dengan penjelasan Menpora, Zainudin Amali bahwa sport science merupakan
pondasi dasar untuk meningkatkan prestasi olahraga baik secara regional dan
internasional dengan menerapkan olahraga berbasis kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemudian pemerintah akan membenahi event-event olahraga berbasis
masyarakat dengan menggarap potensi pariwisata dengan keindahan alamnya melalui
pariwisata berbasis olahraga (sport tourism) dan terakhir adalah keseriusan
pemerintah untuk membangkitkan perekonomian melalui industri olahraga sebagai
unsur pendukung event-event yang ada.
Dan diawal tahun 2021, melihat
peluang emas atas kegiatan sport tourism langsung mendapat respon positif dari
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno yang segera
ber-anjangsana ke kantor Kemenpora (5/1/2021) untuk mengadakan Kerjasama secara
intensif untuk membahas pengembangan pariwisata berbasis olahraga (sport
tourism). Tentu saja menurut penjelasan beliau, kegiatan tersebut akan
menyesuaikan dengan kondisi wabah virus Covid-19 dengan penerapan protokol
kesehatan yang ketat demi menjaga kesehatan bagi masyarakat.
Menteri Pemuda dan olahraga,
Zainudin Amali sangat respek dan menyambut positif inisiasi yang digagas
Kemenparekraf. Kemenpora akan mendukung sepenuhnya kegiatan sport tourism
karena Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi
untuk berwisata olahraga (sport tourism), beliau menjelaskan. Menurut
kesepakatan kedua Menteri tersebut, beberapa agenda olahraga yang akan diusung
untuk sementara dalam waktu dekat adalah lari marathon dan triathlon serta golf
dengan destinasi wisata disekitar daerah Labuan Bajo dan Danau Toba. Dan
dimungkinkan juga akan berlanjut pada kegiatan olahraga wisata lain yang
berdampak positif bagi masyarakat dan jelas untuk membangkitkan perekonomian
bangsa.
E.
Penutup
Demikian uraian mengenai kiprah
keberadaan sport tourism di Indonesia yang akan menjadi pamor bagi negeri kita
yang terpuruk ekonominya akibat kondisi wabah virus yang melanda di seluruh
belahan dunia termasuk Indonesia. Kombinasi Olahraga dan Wisata merupakan suatu
solusi terbaik yang harus kita galakkan bersama-sama. Dengan berolahraga
merupakan media membugarkan tubuh untuk meningkatkan daya tahan atau imunitas
tubuh dari berbagai penyakit termasuk wabah virus, dan wisat juga merupakan
media hiburan yang murah meriah melepas kejenuhan atas kelelahan fisik kita
menghadapi suasana wabah yang tak kunjung usai, namun tetap menerapkan protokol
Kesehatan dengan bermasker dan berjaga jarak untuk menghindar dari kerumunan.
Disadur dari Artikel:
1.
Auzi Amazia Domasti,
“Mengenal "Sport Tourism" yang Semakin Populer”, Kompas.com, Jakarta,
15/5/2015.
2.
Ilham Choirul Anwar , “Apa Itu Sport Tourism
yang Rencananya Dicanangkan Sandiaga Uno?”, tirto.id, Jakarta, Januari 2021.
Komentar
Posting Komentar