Refleksi Kisah Pecatur Dewa Kipas : Pertarungan Komputer Melawan Otak Manusia
A. PENGANTAR
Rasanya tak habis-habisnya
kupasan mengenai catur pada saat ini, sejak munculnya fenomena spektakuler yang
tak terbayangkan sebelumnya. Bagaimana tidak?, Seorang pecatur lokal tanpa
gelar Master justru bisa bertanding dengan Grand Master Wanita ternama di
negeri kita. Pertandingan akbar dan peristiwa langka terjadi untuk pertandingan
catur karena dilihat oleh jutaan pasang mata walau secara on-line, mulai dari
masyarakat awam hingga pengamat catur (dalam dan luar negeri) termasuk jurnalis
atau pewarta tentang catur. Ihwal mulanya, justru kehebohan Pak Dadang yang
dikenal dengan Dewa Kipas telah mengebohkan dunia maya, karena dalam
pertandingan catur on-line dalam level tingkat kesulitan tinggi (pastinya butuh
skill tinggi) pada aplikasi Chessgame berhasil mendapat mengumpulkan point
seperti elo rating setara dengan seorang Grand Master. Perseteruan tersebut
telah menghebohkan dunia maya secara mendadak, masyarakat penggila catur pun terkesima oleh Dewa Kipas yang
begitu lugu karena awam dengan teknologi.
Sudah diprediksi sebelumnya,
pertandingan catur tersebut pasti lah dimenangkan oleh GM Irene Iskandar secara
telak dengan skore 3-0 dari rencana empat babak dipertandingkan. Apakah
keriuhan ini didunia maya akan menjadi reda?, rasanya tidak karena bagaimana
pun fenomena ini menjadi menarik. Sang Dewa Kipas yang terbiasa bermain secara
on-line (setiap malam) sudah tak terbiasa bermain catur secara nyata, mungkin
lantaran kegugupan menghadapi seorang wanita cantik dengan kecerdasan luar
biasa. Akan tetapi ada sesuatu “hal” yang patut disimak dari pernyataan Dewa
Kipas atas kekalahannya usai pertandingan, “ Mbak Irene ini melangkahkan bidak
sangat sempurna, tidak ada langkah blunder yang saya tunggu-tunggu untuk
lakukan serangan balik, berbeda saat saya bermain catur on-line”. Apakah itu
langkah blunder?, mengapa Dewa Kipas mengatakan itu berkali-kali?. Silahkan
simak penjelasan berikutnya.
B. Kehebohan Munculnya Master Dadakan Di
Dunia Maya
Pak Dadang sebagai pensiunan BUMN
yang hobi catur dan untuk mengisi waktu senggangnya, dia difasilitasi anaknya
melalui gadget atau HP agar bisa bermain catur. Ayahnya didaftarkan pada game
catur on-line chess.com dengan akun diberi nama “Dewa Kipas’. Lantaran
ke-gaptekannya dari aplikasi permainan catur yang tersedia, pak Dadang justru
lebih suka memilih catur 10 menit dengan tingkat kesulitan tinggi dengan alasan
lebih mudah diakses dibanding lainnya. Entah karena dilakukan pak Dadang setiap
hari membuatnya hapal setiap gerak langkah catur setiap level, dan setiap
kenaikan level dia memperoleh bonus angka setara elo rating. Karena dianggap
sebuah permainan (yang dilakukan setiap malam), si Dewa Kipas tidak menyadari
bahwa setiap kenaikan level berarti dia telah mengalahkan pecatur master
internasional sesuai dengan level pada game tersebut. Keasyikan pak Dadang yang
menghasilkan level tinggi justru menimbulkan kecurigaan pemilik game tersebut.
Pemilik game chess.com yakni Levy
Rozman, juga memiliki gelar Master Internasional bersama stafnya mencoba
menganalisis pola permainan si dewa Kipas karena dalam tempo singkat telah
mengantongi nilai permainan setara dengan Elo Rating 2000-an, sungguh benar2
ajaib berarti setingkat Grand Master. Dari hasil analisis tersebut, maka para
tim pengelola game tersebut menyimpulkan bahwa Dewa kipas dianggap telah
melakukan kecurangan (cheat) dalam bermain dengan menggunakan mesin (chess engine)
dan akhirnya akun Dewa Kipas diblokir.
Walau anaknya Dewa Kipas pun
menjelaskan bahwa ayahnya bermain secara fair, dia hanya menganggap kenaikan
level seperti permainan umumnya lantaran dilakukan setiap malam hingga hapal
akan pola gerak langkah catur tersebut, selain itu ayahnya memang seorang
pemain catur. Namun ketidakpuasan sang anak inilah yang menimbulkan kehebohan
di jagat maya karena mengungkapkan (mengunggah) masalah tersebut dalam akun
Fecebook-nya. Masalah tersebut menggelinding di dunia maya, warga netizen pun
heboh membicarakan dengan berbagai tanggapan antara setuju dan tidak dan
dianggap adanya ketidak adilan. Serbuan warga
netizen yang dikenal dengan warga +62 menimbulkan kewalahan pemilik game
computer atas serangan untuk meminta klarifikasi.
Apa pun penyebabnya, yang jelas
permasalahan menjadi luas dan jadi pergunjingan dalam dunia maya. Hingga
akhirnya terjadilah pertarungan tanding seperti yang saya uraikan di awal tulisan,
sang Dewa kipas akhirnya bertemu dengan GM Irene Sukandar yang disponsori oleh
pemilik Pod-cast Deddy Corbuzier yang sedang naik daun dan pandai membaca
kesempatan sebagai peluang emas. Ternyata harapan para warga +62 tertumpu pada
sang Dewa Kipas yang bisa juga menciptakan keajaiban tak terbukti. Hasil pertandingan
dimenangkan oleh GM Irene Sukandar secara telak 3-0.
C.
Rahasia Kemenangan Dewa Kipas Melawan Catur On-line
Apakah dengan kekalahan pak
Dadang atau Dewa Kipas oleh GM Irene Sukandar menyudahi permasalahan?, Apakah
kekalahan pak Dadang membuktikan bahwa dia memang bermain curang (cheat) dalam
permainan catur game on-line?. Benar saja, dalam kegiatan berikutnya, Dewa
Kipas menjelaskan mengapa dia bisa mengalahkan catur computer tersebut.
Kesehariannya bermain catur sehingga “hapal mati” akan pola gerak dalam setiap
level, dia catat dalam buku caturnya. Bahkan dia pun mencatat Langkah-langkah
permainannya, pada saat dia bermain dengan pemilik Chessgame yakni Levy Rozman
(yang dikenal dengan Gothamchess) dan hampir mengalahkan sebelum distop.
Hal
tersebut diungkap dalam artikel Dewa Kipas Bagikan Cara Kalahkan Master
GothamChess di Laga catur On-line, www.suara.com : "Kebetulan
pas GothamChess main, langkahnya itu mirip dengan langkah komputer. Nah pas dia
lengah, peluangnya bisa saya manfaatkan," tutur Dadang dalam video
klarifikasi, Kamis (4/3/2021). "Makanya ketika langkah GothamChess mirip
dengan langkah komputer, saya tahu. Apalagi yang mau digerakkan, serang yang
mana. Saya udah pernah mengalahkan komputer empat kali, langkahnya pun saya
catat di buku," kata Dadang.
Keriuhan ini mengingatkan saya
pada sebuah kejadian spektakuler dimasa lampau dalam sebuah artikel, yakni
juara dunia catur saat itu yakni Gary Kasparov yang bertanding dengan mesin catur
komputer disebut dengan Deep Blue rancangan IBM, komputer yang diprogram oleh
sekelompok ahli IT dari perusahaan computer ternama IBM. Computer tersebut
dengan kapasitas data dapat merekam pola permainan para master catur dunia, dan
mampu melakukan algoritma atas ratusan juta Langkah dalam sekian detik.
Kedigdayaan Kasparov usai
menumbangkan rival utamanya Anatoly Karpov pada tahun 1985, dan merajai
berbagai pertandingan catur dunia. Diam-diam pemilik komputer IBM membuat
proyek khusus dengan memasukkan data base pola permainan beragam pecatur dunia
untuk membuktikan apakah otak mesin computer mampu mengalahkan otak manusia.
Setelah mega proyek selesai, pemilik computer menantang sang juara dunia untuk
melawan catur computer miliknya. Kehebohan terjadi karena merasa tidak ada
lawan tanding lagi, Gary Kasparov pun menerima tantangan untuk melawan Deep
Blue-IBM (mesin program catur).
D. Pertandingan Mega Catur Pertama
Dunia: Manusia Lawan Komputer
Kehebohan pun terjadi, masyarakat
dan penggila catur dunia pun menanti-nanti dengan harap pertandingan yang
digelar pada tahun 1997 di sebuah auditorium di New York City, Amerika
masyarakat catur berduyun-duyun memadati gedung tersebut. Berbagai wartawan,
media televisi dan jurnalis luar negeri maupun berbagai penganalisis catur
memadati arena pertandingan tersebut.
Mengapa pertandingan ini lebih
heboh?, sebenarnya Deep blue- supercomputer IBM pernah bertanding dengan Gary Kasparov
sebelumnya, dalam enam babak pertandingan dan dimenangkan oleh Gary Kasparov dengan
skor 4-2 pada tahun 1996. Namun, kali ini pihak IBM menantang kembali dan
menyatakan bahwa Deep blue telah diperbaiki dengan program baru khusus
mengalahkan Gary Kasparov. Entah karena merasa penasaran atau tertarik, yang
jelas dibalik tawaran tersebut ada hadiah yang menggiurkan, Gary Kapsparov pun mau
kembali menerima tantangan tersebut.
Ratusan pasang mata tak berkedip
menyaksikan Gary Kasparov di depan papan catur bersama computer Deep-Blue satu
persatu menjalankan bidaknya. Dengan suasana hening mencekam dalam Gedung
audiotorium tersebut, para penonton dan yang hadir berkecamuk dalam hati,
apakah bisa sebuah mesin computer mengalahkan otak manusia?. Suasana semakin
memanas karena posisi keduanya imbang, dari rencana enam babak yang
dipertandingkan menghasilkan skore 2 ½ : 2 ½, masing-masing menang sekali dan
tiga kali remis. Permainan terakhir inilah yang menentukan untuk tercatat dalam
sejarah, siapakah yang lebih unggul antara kemampuan optimalisasi otak dengan
kemampuan olah komputer mengkolaborasi algoritma dalam menentukan 200 juta
langkah dalam sepersekian detik berdasarkan data base pola pemain catur dunia.
E. Tumpulnya Langkah Blunder Demi Memperoleh
Strategi Posisional
Dalam suasana yang tegang, entah
karena merasa kelelahan, semua yang hadir kaget tatkala Gary kasparov melakukan
langkah blunder dengan kesalahan fatal. Dan yang lebih mengagetkan justru Deep
Blue seolah melakukan hal yang sama. Kesalahan Gary kasparov menjalankan bidak
ke H1, justru deep-Blue memakannya dengan kuda sekaligus mengorban untuk
dimakan.
Menurut pengamat catur, dalam
artikel tersebut, pengorbanan itu justru mengejutkan karena Deep-blue sebuah
komputer seharusnya bermain secara rasional, dalam kondisi raja milik Kasparov
dalam ancaman dan buah catur lainnya dalam posisi tidak berkembang. Namun
Deep-Blue lebih memilih keuntungan posisi dibandingkan material. Dan langkah
selanjutnya, justru Kasparov sudah merasa frustasi, melakukan langkah
asal-asalan, dan benar saja, akhirnya sang Juara Dunia secara mengejutkan
memutuskan untuk menyerah. “Melawan Grand Master manapun, dalam posisi seperti
itu, saya sudah tidak memiliki harapan”, komentar Gary Kasparov.
Kehebohan pun terjadi saat usai
pertandingan, para jurnalis mempertanyakan gary kasparov apa yang terjadi
sesungguhnya. Gary kasparov justru memberikan pernyataan yang mengejutkan bahwa
dia telah dicurangi oleh deep-Blue karena bukanlah sebagaimana sebuah komputer
dengan kecerdasan buatan karena memiliki intuisi seperti manusia.
F. Kemampuan program Artifical
Intelligence (AI) Deep-Blue Merespon Pola Pikir Manusia
Misteri itu pun terpecahkan, pada
tahun 2017 garry Kasparov menulis Buku berjudul “Deep Thinking” membuat
analisis tentang kinerja Deep-Blue saat dikalahkan dengan skore 4-2 pada tahun
1996 mengatakan Deep-Blue merupakan supercomputer yang mampu mengevaluasi 100
juta langkah dalam seper sekian detik dalam mengambil keuntungan material.
Namun saat itu, Deep-Blue tidak mampu mengalahkan Garry kasparov karena
computer tersebut tidak memahami permainan posisional. Hal tersebut dibuktikan
bahwa dia sengaja mengambil langkah asal-asalan (blunder) dan mengganti rencana
serangan taktis pada langkah berikutnya (ini merupakan ciri khas garry kasparov
dalam bermain sehingga bisa menaklukkan sang maestro Anatoly karpov).
Dengan langkah blunder tersebut,
dianggap sebagai strategi yang efektif karena Garry kasparov bisa mendikte
jalannya pertandingan pada langkah berikutnya dan Deep-Blue tidak bisa memiliki
kesempatan untuk mengambil keputusan mengantisipasinya dan bahkan computer
tersebut justru melakukan langkah blunder. Namun kondisi tersebut menjadi
berbeda, ketika Garry Kasparov melakukan tanding ulang kedua dengan Deep-Blue.
Kesombongan garry Kasparov bahwa dia
tidak bisa dikalahkan oleh sebuah mesin ciptaan IBM, dan memperuncing perseteruan antara Garry
dengan pemilik IBM pada saat itu. Oleh karena itu, IBM pun mengevaluasi kembali
computer Deep-Blue dengan menambah beberapa program dan prosesor terbarunya.
Salah satu kemajuan yang diciptakan IBM pada computer Deep-Blue adalah kecepatan
prosessor yang mampu melakukan langkah algoritma semula 100 juta langkah
menjadi 200 juta langkah seper sekian detik, dan satu hal lagi Deep-Blue dapat
memprediksi dan mengantisipasi 40 langkah ke depan dengan membebaskan dalam mengambil
keputusan apakah melakukan strategi keuntungan materi atau posisional dalam
melangkah. Hal ini jelas membuat kaget sang juara Dunia Garry kasparov.
Dalam artikel lainnya disebutkan
rasa stress para pemain catur seolah kehilangan berpikir sesaat dikenal dengan “bug”,
itu terjadi pada diri garry Kasparov. Kematangan mental dan ketenangan berpikir
memang sangat diperlukan dalam bermain catur, oleh karena itu perlu langkah
cepat dalam mengambil keputusan untuk melangkah karena ada waktu yang membatasi
yakni jam catur. Dan satu hal lagi, ahli IT-IBM juga menanamkan pada Deep-Blue
kebiasaan pola gerak langkah pemain catur secara manusiawi, kadang kala
melakukan delay (seolah berpikir) atau respon cepat dalam melangkah. Akhirnya
Garry Kasparov meminta maaf kepada pihak IBM dan mengakui kecanggihan
Deep-Blue.
G. Penutup
Itulah jawaban dari rasa
penasaran saya mengapa komentar Pak Dadang atau Dewa Kipas yang mengharapkan
langkah blunder saat bermain catur secara nyata dengan GM Irene Sukandar.
Sementara itu, GM Irene Sukandar justru mengatakan bahwa dia bermain dengan
hati-hati dan telah mempelajari pola permainan sang Dewa Kipas. Dapat
disimpulkan bahwa Dewa Kipas memang terbiasa bermain catur on-line dibandingkan
secara nyata, ada perbedaan pola permainan antara manusia dengan computer
dibandingkan antar manusia. Manusia memiliki emosi dan intuisi dan kemampuan
mengolah berpikir untuk mengambil keputusan sesuai intuisi berdasarkan
pengalaman bertanding (dan hasil latihan berdasarkan teori atau buku catur ).
Sedangkan komputer adalah sekumpulan program berdasarkan data base para pemain
catur dunia yang diolah untuk membuat langkah logaritma hingga jutaan langkah
dalam sekian detik).
Kelemahan komputer dengan
teknologi Artifisial Intelligence (AI) hanya bisa merespon lawan bermainnya
secara tersistem atau reaktif. Gaya permainan Dewa Kipas yang kebetulan mirip
dengan Garry Kasparov (namun beda level ya) adalah selalu menguji reaksi
computer dengan langkah blunder dan segera melakukan strategi posisional ketimbang materi, (akan tetapi pola terap
tersebut tidak berhasil dilakukan saat melawan GM Irene Iskandar karena dia
manusia yang punya emosi dan sikap proaktif). Tambahan lagi sebagai keuntungan,
komputer tersebut tidak memiliki data base permainan Dewa kipas karena dia bukanlah
seorang pecatur internasional. Yang jadi pertanyaan, apakah computer catur pada
aplikasi chessgame milik Levy Rozman setara dengan Deep-Blue supercomputer
milik IBM yang pernah mengalahkan Garry Kasparov, dengan kemampuan respon AI-nya
untuk menentukan keuntungan posisional dibanding materi .
Referensi:
1.
Kekalahan dan Kemarahan Garry Kasparov
Saat Melawan Deep Blue, Renalto Setiawan, 11 Mei 2020, https://tirto.id/kekalahan-dan-kemarahan-garry-kasparov-saat-melawan-deep-blue-fpzf
Komentar
Posting Komentar