ANTISIPASI RISIKO TUK MENGATASI KONDISI KETIDAKPASTIAN YG DIHADAPI ORGANISASI

ANTISIPASI RISIKO TUK MENGATASI KONDISI KETIDAKPASTIAN
YG DIHADAPI ORGANISASI

Kalau sedang asyik nonton sepakbola, saya paling senang dg momen tendangan sepak pojok. Kepanikan terjadi baik kiper, pemain belakang (back) untukenghalau bola liar dg gerakan pemain lawan yg tak terduga.
Justru disitulah "the real game" suatu pertandingan bola. Disitulah akan di uji feeling to killing pemain striker, daya dobrak tuk kacau konsentrasi pemain lawan. Disitulah akan diuji feeling to hold sang kiper dan daya dukung pemain belakang tuk menghalau bola.
Benarkah jika bola itu goal atau tidak merupakan suatu kebetulan dari situasi kekacauan?. Bisakah kelompok mengantisipasi rusiko yg terjadi bagi kelompok bertahan dan memanfaatkan situasi dari kelompok penyerang?.

Saya teringat suatu artikel dg teori "chaos" dalam ilmu manajemen. Kondisi di atas bisa dianggap dgn momen "chaos". Apakah bisa kita kendalikan atau bgmn cara memanaje situasi spt itu?.
Teori "chaos" menyebutkan bahwa ketidak teraturan suatu tumbukan partikel dg partikel, sebenarnya terdiri dari gerakan2 yg awalnya beraturan.

Pola gerakan artikel seandainya bisa di-freeze menjadi gerakan lambat ( sliw motion activate), maka akan terlihat gerakan pola teratur yg dikenal dgn "extractor". Dg mengendalikan & mempelajari gerakan tersebut, maka kita dapat mengantisipasi gerakan "chaos" tersebut.
Kesimpulannya: jika di dalam organisasi mengalami kejadian atau momen seperti itu, maka pengambil keputusan tidaklah serta merta menetapkan kebijakan asal2an atau terburu2.
Namun dengan pikiran positif dgn mental yg tangguh ( endurance mental) agar memiliki fokus dan.konsentrasi untuk.mengatasi permasalahan yg dihadapi. Ketenangan bersikap dan kejernihan pikiran, penfambil.keourusan ( manajer) dalam melakukan freezing untuk melihat momen "extractor" agar memperoleh solusi yang terbaik.

Disinilah pentingnya kita mempelajari ilmu risk management. Manajemen risiko tidak hanya mengatasi hambatan yg dihadapi saat ini, namun didasari pada pengalaman masa lalu dan mengantisipasi kejadian di masa mendatang. Kemampuan kita memiliki data/informasi masa lalu, saat ini dan masa mendatang ( past, present & future of infirmation)... Maka kita akan memiliki solusi yg efektif untuk mengatasi masalah yg terjadi.

Manajemen risiko juga merupakan kewajiban bagi auditor intern ( APIP) untuk memahami, karena MR salah satu pilar seperti yg tertuang dalam pasal 11 pada PP 60 th 2008 ttg Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ( SPIP). Kemampuan APIP memahami risk management, maka dapat membantu pimpinan instansi ( auditan) melalui saran yg konstruktif dan strategik atas hambatannyg dimiliki dalam pencapaian tujuan organisasi yg efisien dan efektif.


SALAM SPIP... Bisa!
BPKP Provinsi Kal-sel.
Subroto, Ak., MM, CA., CRGP.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta NKRI sebagai Jargon semata!

Siapkah Kita Menerima Segala Konsekuensi Demi Remunerasi ?